Situs Masih dalam Tahap Pengembangan. Kalau mau interaktif sama aku di facebook,. Klik Disini!

Monday

Tidak Terlalu Sulit memahami Masalah Cinta.

Banyak para klonengan Mario disana-sini cuap-cuap masalah cinta. 
Tapi Kisah Kadal ini malah membuat hatiku bergetar,..
bergetar mengenai arti/makna cinta yang sesungguhnya..
Mudah sekali bagi anda untuk mengukur kedalaman cinta..
Lihatlah dari sisi pengorbanan yang ia berikan..
Lihat seberapa pamrih.. Lihatlah keikhlasan yang ia berikan..
Prosentasenya muda terbaca..
Berikut kisahnya:

Kisah Seekor Kadal
 Yang Terjepit Selama 10 Tahun di Jepang

Ini sebuah kisah nyata yang terjadi di Jepang. Ketika sedang merenovasi sebuah rumah, seseorang mencoba merontokan tembok.

Rumah di Jepang biasanya memiliki ruang kosong diantara tembok yang terbuat dari kayu. Ketika tembok mulai rontok, dia menemukan seekor kadal terperangkap diantara ruang kosong itu karena kakinya melekat pada sebuah paku. Dia merasa kasihan sekaligus penasaran. Lalu ketika dia mengecek paku itu, ternyata paku tersebut telah ada disitu 10 tahun lalu ketika rumah itu pertama kali dibangun.

Apa yang terjadi? Bagaimana kadal itu dapat bertahan dengan kondisi terperangkap selama 10 tahun?

Dalam keadaan gelap selama 10 tahun, tanpa bergerak sedikitpun, itu adalah sesuatu yang mustahil dan tidak masuk akal. Orang itu lalu berpikir, bagaimana kadal itu dapat bertahan hidup selama 10 tahun tanpa berpindah dari tempatnya sejak kakinya melekat pada paku itu!

Orang itu lalu menghentikan pekerjaannya dan memperhatikan kadal itu, apa yang dilakukan dan apa yang dimakannya hingga dapat bertahan. kemudian, tidak tahu darimana datangnya, seekor kadal lain muncul dengan makanan di mulutnya …. astaga!!

Orang itu merasa terharu melihat hal itu. Ternyata ada seekor kadal lain yang selalu memperhatikan kadal yang terperangkap itu selama 10 tahun. Sungguh ini sebuah cinta…cinta yang indah. Cinta dapat terjadi bahkan pada hewan yang kecil seperti dua ekor kadal itu. apa yang dapat dilakukan oleh cinta? tentu saja sebuah keajaiban. Bayangkan, kadal itu tidak pernah menyerah dan tidak pernah berhenti memperhatikan pasangannya selama 10 tahun. bayangkan bagaimana hewan yang kecil itu dapat memiliki karunia yang begitu mengagumkan.


sumber: 
http://www.bloggerfansclub.com/society/kisah-seekor-kadal-yang-terjepit-selama-10-tahun-di-rumah-negara-jepang.html

Peradaban Masa Lalu Bukanlah Kisah Kuno tanpa tekhnologi..! Bahkan lebih canggih dari Masa sekarang..!

Assalamu’alaikum gan. Salam hangat. Topik ini sebenarnya dari apa yang selama ini terpendam dalam kepala aja gan (pengkhayal), dan saya tumpahin disini deh mumpung ga ada topik lain hehe. Tentang perkara ini sebenarnya ada juga orang yang mengklaim saya ini orang aneh yang selalu mengkonsumsi hal-hal kontroversial. Namun tak mengapa, toh ini hanya pendapatku yang ternyata memang bodoh hehe (baru nyadar) dan karena inilah mereka jadi tau yang aneh-aneh hihihi. Tapi saya punya pertimbangan sendiri lho gan sehingga saya ga berani sembarang main. Dan ini bukan repost, di akhir artikel akan saya cantumkan referensi-referensinya. Untuk selanjutnya kalimat “saya” terkadang diganti dengan “penulis” biar lebih keren.


Silakan anggap ini hanya imajinasi tingkat tinggi, bagaimanapun ini adalah pendapat berdasarkan kajian yang tertuang dalam referensi atau buku yang dirujuk. Dalam hal ini penulis memadukan sedikit informasi yang dihimpun bukan saja dari al-Qur’an tapi juga dari syair-syair, manuskrip-manuskrip kuno, pandangan dari mitos-mitos terdahulu dan juga pengetahuan yang diambil dari alkitab dan perjanjian lama yang dirasa mendukung bangunan opini yang berbahan dari Qur’an saja mengingat kedua kitab ini telah banyak mengalami perubahan. Dan untuk sedikit ‘mengiyakan’, bangunan ini agak sedikit dicampur permainan logika penulis (dengan menggunakan bukti pastinya) yang insya Allah tidak akan menimbulkan alternatif yang melenceng dari jalurnya. Mulai serius.

Kawan, Abad 21 tidak diragukan lagi adalah abad yang modern dilengkapi teknologi dari berbagai disiplin ilmu kontemporer. Mobil dan pesawat yang dikatakan pengkhayal-pengkhayal zaman dahulu ternyata merupakan hal yang biasa zaman sekarang. Beruntunglah ada orang-orang seperti itu sehingga terciptalah apa-apa yang ada sekarang yang ternyata berdasarkan khayalan juga.

Nenek moyang kita selalu berpikir bagaimana bisa manusia menciptakan benda terbang atau mobil. Tak tanggung-tanggung lagi, mereka yang berimajinasi semacam itu divonis sebagai pengkhayal dan pembual yang omong kosong. Ingat, Rasulullah saw juga pernah mengatakan hal-hal ilmiah yang disangka orang omong kosong, beliau pun tak luput dikatakan sebagai pengkhayal dan pembual, tapi kata-kata beliau baru terbukti berabad-abad setelah beliau mengatakannya.

Sambil lalu, mari kita ikuti perkembangan sejarah ini. Telah banyak dan mendalam penelitian terhadap bebatuan menunjukkan bahwa kerak bumi ini telah terbentuk empat ribu juta tahun yang lalu. Dan dari segala yang diungkapkan tersebut menyimpulkan bahwa makhluk menyerupai manusia telah ada sejak jutaan tahun yang lalu, bukanlah ribuan (ini adalah anggaran yang masih bisa dianggap salah bila ternyata ada alternatif lainnya).

Dari masa yang segitu lamanya, hanya 7.000 tahun yang terlihat oleh sejarah dan terekam agak sedikit jelas yang membangun alternatif cerita kesejarahan dan itupun dicapai dengan mengorbankan waktu, usaha, dan petualangan yang begitu besar dan panjang, model sejarah yang ada pun masih bisa dibantah bila ditemukan bukti baru yang bisa membangun model sejarah yang baru. Menyedihkan.

Kembali pada permasalahan, bila ada yang mengklaim bahwa abad 21 ini adalah satu-satunya abad modern termodern sepanjang sejarah manusia dari awal diciptakannya bumi ini setujukah anda? Penulis tidak akan setuju hal itu berapapun bayarannya.

Benarkah dari awal perkiraan manusia ada yaitu jutaan tahun lalu, manusia baru sekarang mencapai abad modern? Segitu jauhnya kah manusia tidak maju-maju padahal mereka dianugerahi akal untuk berpikir? Dan apakah bangsa-bangsa terdahulu yang dikarunai jasmani yang kuat, akal yang cerdas serta umur panjang yang membuat mereka sombong itu tidak pernah mengalami masa kejayaan seperti yang bisa kita lihat sekarang ini? Mustahil? Entahlah, baca saja!

Selama ini kita salah persepsi dan perspektif tentang teknologi di masa-masa sebelum kita yang kita anggap kuno, primitif dan ketinggalan zaman sedangkan Qur’an tidak mengatakan demikian. Temuan batu baterai (berusia 50.000 tahun lalu), kalkulator kuno (usia 2000 tahun lalu), lensa optik (2200 tahun lalu), jantung buatan (5000 tahun lalu), robot (2100 tahun lalu), mesin Antikythera (2100 tahun lalu), model pesawat kuno (2200 tahun lalu), ataupun reaktor nuklir berusia 2 juta tahun hanyalah sebagian kecil dari mosaik-mosaik masa lalu.

Di daratan Nazca (kota kuno) di Andes terdapat bidang datar sepanjang 37 mil selebar 1 mil dengan pasir-pasir yang mirip besi karat di atasnya. Terdapat garis-garis geometris yang tertata rapi yang kadang saling berpotongan dan tidak. Bila dilihat dari udara tampak rapi sekali. Apa itu? Bidang datar untuk apa? Bukankah itu mirip lapangan pacu untuk lepas landas pesawat dan jet?

Milik siapakah teknologi-teknologi tersebut? Manusiakah atau alien yang membuatnya? (dalam artikel ini kita asumsikan bahwa makhluk asing atau non-bumi tidak pernah ada, atau tidak pernah menyentuh bumi karena hanya ingin memperumit masalah, di luar forum ini silakan).

Bila itu semua masih dianggap hanya teknologi biasa oleh manusia abad ini, tentu sah-sah saja namun kita perlu mengetahui bahwa kita tidak akan bisa menandingi kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi peradaban terdahulu. Entahlah, mungkin tidak diizinkan atau belum. Tingginya peradaban mereka ternyata melebihi jangkauan kita, melebihi keilmuan kita, melebihi teknologi kita.

Banyak (yang berarti bukan satu dan lebih dari satu) periode sebelum kita meraih zaman keemasan jauh melebihi abad kita yang naif ini, yang penulis maksudkan adalah zaman modern seperti yang kita rasakan ini teknologinya masih terlalu naïf dibandingkan teknologi mereka. Termasuk di dalamnya yang paling tersohor di mata penulis adalah masa keemasan Nabi Sulaiman as dan yang lebih tinggi lagi yaitu masa periode Nabi Nuh as. Masa keemasan dan kejayaan zaman nabi Nuh as dan nabi Sulaiman as dari segi kebudayaan, sains dan teknologi, atau juga kesehatan tidak akan dicapai oleh manusia manapun sesudahnya.

“Apakah mereka tidak memperhatikan berapa banyak generasi yang telah Kami binasakan sebelum mereka, padahal (generasi itu) telah Kami teguhkan kedudukan mereka di muka bumi, yaitu keteguhan yang belum pernah Kami berikan kepadamu, dan Kami curahkan hujan yang lebat atas mereka dan Kami jadikan sungai-sungai mengalir di bawah mereka, kemudian Kami binasakan mereka karena dosa mereka sendiri, dan Kami ciptakan sesudah mereka generasi yang lain.” (QS 6:6)

“Kami teguhkan kedudukan” yang dimaksud adalah peradaban mereka yang ditinggikan, yaitu dari kebudayaan, teknologi, ilmu pengetahuan, kesehatan hingga harapan hidup mereka. “yaitu keteguhan yang belum pernah Kami berikan kepadamu” Dan kita belum pernah diberikan keteguhan yang sedemikian rupa serta teknologi kita pun belum akan bisa menandingi keteguhan mereka itu.

Ingatlah juga doa nabi Sulaiman as:

“Ia (Sulaiman) berkata: Ya Tuhanku, ampunilah aku dan anugerahkanlah kepadaku kerajaan yang tidak dimiliki oleh seorang juapun sesudahku, sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Pemberi” (QS 38:35)
Memang ada teknologi di masa Nabi Sulaiman as tapi ini tidak akan dibahas disini. Yang akan dibahas adalah teknologi zaman Nabi Nuh ‘alaihissalam. Mereka (kaum-kaum itu) tingginya adalah sepuluh kali lipat dari apa yang ada.

“Dan orang-orang yang sebelum mereka telah mendustakan sedang mereka (orang- orang kafir) ini belum sampai menerima sepersepuluh dari apa yang telah Kami berikan kepada orang-orang dahulu itu lalu mereka mendustakan rasul-rasul-Ku. Maka alangkah hebatnya akibat kemurkaan-Ku.” (QS 34:45)

Dan ingatlah juga bahwa tidaklah suatu kaum dibinasakan melainkan telah diutus seorang rasul kepada mereka. Kita sendiri mengetahui bahwa Allah telah mengutus 25 rasul dan ribuan nabi pada zaman dan tempatnya masing-masing. Tak aneh alangkah banyaknya peradaban yang telah Allah musnahkan.

“Dan tidak adalah Tuhanmu membinasakan kota-kota, sebelum Dia mengutus di ibukota itu seorang rasul yang membacakan ayat-ayat Kami kepada mereka; dan tidak pernah (pula) Kami membinasakan kota-kota; kecuali penduduknya dalam keadaan melakukan kezaliman.” (QS 28:59)
 
Kita tidak bisa beranggapan bahwa hanya karena itu zaman dahulu, maka hidup yang dialami sebagian para nabi dan rasul Allah adalah zaman dengan manusia penghuni gua atau berbudaya primitif dengan kapak batu di tangan atau juga seperti yang digambarkan film 10.000 BC. Telah semaju apakah mereka?

Mari kita mulai topik nabi Nuh as. Sebelumnya, ada setidaknya tiga spekulasi tentang periode nabi Nuh as. Pertama, Nuh as hidup pada 3000 BC (SM), ini adalah versi alkitab bible yang mana pendapat terhadap spekulasi ini masih belum terdapat bukti-bukti ilmiah yang mendukung dan jelas.

Kedua, Nuh as hidup pada 20.000 atau 19.000 tahun lalu. Pendapat ini lebih kepada berdasarkan penelitian professor Santos dari Brazil tentang penemuan Atlantis di Nusantara. Atlantis hancur tiga kali oleh tiga banjir besar. Banjir pertama yang terjadi kurang lebih 12.000 tahun lalu inilah yang diduga banjir Nuh as. Prof. Santos pun mengakui bahwa pernah ada peradaban tingkat tinggi melebihi kita di masa-masa itu sementara Plato dalam bukunya juga mengatakan bahwa kakaisarannya yang beradab dan tinggi tidak akan pernah tertandingi.

Ketiga, Nuh as hidup pada 225 juta tahun lalu yaitu pada zaman Permian (Permian Era) saat semua daratan di bumi masih menyatu dan memiliki kadar tingkat kesuburan yang luarbiasa. Teori ini menurut seorang ilmuwan muslim, Ustadz Nurdin Rifai.

Penulis lebih cenderung kepada spekulasi ketiga ini mengingat tidak adanya sisa peninggalan peradaban Nuh as yang tingginya berkali-kali lipat dari yang sekarang ini pada lapisan 12.000 tahun lalu atau 5.000 tahun lalu, dan pendapat ini agak sedikit menjawab penemuan sepatu purba berusia ratusan juta tahun di Afrika yang menyerupai model sepatu sekarang dan penemuan reaktor nuklir berusia 2 juta tahun. Penemuan tersebut mungkin bisa meruntuhkan teori evolusi.

Berapa sebenarnya umur manusia? Berapa banyakkah peradaban yang dimusnahkan? Kita haruslah tidak selalu mengandalkan kajian-kajian barat yang dipengaruhi oleh The Hidden Hand atau Illuminati dan Freemason karena mereka memiliki motif besar dan kompleks tesendiri untuk mengelirukan umat manusia. Penulis sendiri mengakui bahwa ilmuwan Sekutu tidak lebih pintar ketimbang ilmuwan Rusia hanya saja sekutu lebih banyak tampil di publik.

Nabi Nuh as adalah nabi keempat setelah Adam as, Syith as, dan Idris as dan Rasul ketiga yang diutus oleh Allah swt serta merupakan keturunan kesembilan dari nabi Adam as. Bila diurut dari pertama adalah nabi Adam as, nabi Syith as, Enosh, Kenan, Mahaleel, Jered, Henokh, Methuselakh, Lamech barulah kemudian nabi Nuh as.

Ada hadits yang menyatakan bahwa jeda antara nabi Adam dan nabi Nuh adalah 10 generasi. Nabi Nuh as pun menerima wahyu kenabian pada masa “fatrah” yaitu masa kosong di antara dua rasul dimana manusia semakin meninggalkan agama dan menyembah berhala.

“Bahwasanya seorang lelaki bertanya (kepada Nabi shallallahu ‘laihi wasam), “Wahai Rasulullah Apakah Adam Seorang Nabi? Beliau menjawab : “Ya dia mukallam (orang diajak bicara langsung oeleh Allah) dia bertannya lagi: “kemudian berapa jarak antara dia (Adam) dan Nuh? Beliau menjawab: “Sepuluh qurun (generasi).” (HR Ibnu Hibban)

Apakah yang kita bayangkan bila terdengar kata modern atau teknologi serta peradaban tinggi? Pesawat, alat transportasi, bangunan-bangunan yang tinggi dan sebagainya bukan? Ya dan sebenarnya dalam Qur’an disebutkan bahwa perabotan rumah tangga mereka dan perkakasnya lebih canggih dari kita. Mereka (peradaban-peradaban yang dimusnahkan Allah itu) juga benar-benar memiliki bangunan yang menjulang tinggi, piring terbang, teknik penyaduran tembaga dsb.

“Dan Kami (tundukkan) angin bagi Sulaiman, yang perjalanannya di waktu pagi sama dengan perjalanan sebulan dan perjalanannya di waktu sore sama dengan perjalanan sebulan (pula) dan Kami alirkan cairan tembaga baginya. Dan sebahagian dari jin ada yang bekerja di hadapannya (di bawah kekuasaannya) dengan izin Tuhannya. Dan siapa yang menyimpang di antara mereka dari perintah Kami, Kami rasakan kepadanya azab neraka yang apinya menyala-nyala. Mereka mengerjakan untuknya apa yang dia kehendaki dari gedung-gedung pencakar langit dan patung-patung, serta piring-piring seperti kolam dengan roda - roda yang bersumbu. Bekerjalah hai keluarga Daud sambil bersyukur, dan sedikit sekali dari hamba-hambaKu yang berterima kasih.” (QS 34:12-13)

“Dan betapa banyak kami membinasakan sebelum mereka dari penduduk negeri, mereka lebih bagus perkakas rumah tangganya dan bangun badannya.” (QS 19:74)

Bayangan tentang zaman modern tersebut ada pada zaman nabi Nuh as. Saat itu ilmu pengetahuan telah berkembang, sains dan teknologi telah begitu maju, banyak cabang bidang keilmuannya, fasilitas-fasilitas pun telah Allah berikan. Kaum Nuh as hidup dalam kemewahan, mereka sombong dengan ilmu pengetahuan yang mereka miliki, alih-alih mereka disuruh meninggalkan penyembahan berhala bersyukur pun tidak (sekali lagi silakan bila ingin menganggap ini hanyalah khayalan belaka, buktikan secara objektif di luar artikel ini).

Orang-orang yang hidup di kota pun pada masa itu terbuai dengan segala kesenangan duniawi dan materi sehingga menciptakan patung-patung yang menurut mereka lebih rasional dan real untuk dijadikan sesembahan. Wajarlah bila pengikut Nuh as hanya penduduk desa kala itu yang jauh dari hiruk pikuk kota. 
Menurut penerangan Profesor Santos, pencapaian mereka dalam ilmu astronomi sangat cemerlang, bahkan menurutnya abad itu adalah abad astronomi, nuklirologi, dan sains yang sangat tinggi yang bahkan belum bisa kita capai, namun apakah itu semua berguna setelah turun azab Allah berupa banjir dahsyat berskala global? Dan oleh karena itu menurut KH Fahmi Basya, saat azab Allah datang mereka mencoba dan berusaha lari ke langit. Tapi tetap saja mereka binasa walaupun mereka itu dahsyat dan kuat.

“Apa tidak mereka lakukan perjalanan di bumi kemudian memperhatikan bagaimana ada akibat terhadap orang-orang yang dari sebelum mereka ?. Dan adalah mereka dahsyat dari mereka dan kuat. Dan Allah tidak ada yang bisa terluput dari-Nya dari sesuatu di langit dan tidak di bumi, sesungguhnya Dia adalah Maha Mengetahui Maha Berkuasa.” (QS 35:44)

Mari kita visualisasikan bagaimana dahsyatnya azab Allah tersebut membinasakan peradaban mereka yang berisi orang-orang keras kepala sehingga tidak ada yang disisakan melainkan sedikit.
Menurut para ilmuwan, dahulu kala pernah terjadi bencana dahsyat yang sampai menyebabkan pergeseran titik pusat bumi sebesar 68 derajat (Baitullah Ka’bah merupakan titik pusat utara bumi dulunya). Hujan benda angkasa dari langit pun berkompetisi ingin menghantam bumi. Ini akan terlihat sedikit tidak aneh bila kita simak ayat berikut ini.

“Hampir saja langit itu pecah dari sebelah atas (karena kebesaran Tuhan) dan malaikat-malaikat bertasbih serta memuji Tuhan-nya dan memohonkan ampun bagi orang-orang yang ada di bumi. Ingatlah, bahwa sesungguhnya Allah Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Penyayang.” (QS 42:5)

Inilah yang memperparah “Banjir Besar Nuh” saat itu. “Hampir saja” menggambarkan “akan” atau “sedikit lagi” tetapi tidak sampai terjadi. “Langit itu pecah dari sebelah atas” menjelaskan bagaimana komet-komet atau benda langit dalam kalimat “dari sebelah atas” hampir saja memecahkan atmosfir bumi. Bisakah kita bayangkan begitu dahsyatnya kejadian tersebut yang sampai menyebabkan kutub utara bergeser ke bawah, juga hampir menyebabkan langit-langit bumi yang berlapis tujuh itu pecah? Sungai amazon pun dikatakan berubah berbalik arah alirannya.

Melihat kejadian yang segitu dahsyatnya karena kebesaran Allah, sampai-sampai malaikat bertasbih memuji Tuhannya dan memohonkan ampunan bagi orang-orang yang ada di bumi. Namun di akhir ayat terdapat keterangan bahwa Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

Setelah kejadian dahsyat yang seperti cerita di atas ini, teknologi-teknologi mereka tidaklah mampu melawannya karena kekuatan semesta yang tunduk pada Allah jauh di luar kemampuan mereka. Dan justru teknologi mereka, tempat tinggal mereka, dan negeri mereka itu dimusnahkan oleh Allah dan hanya disisakan sedikit.

“Dan betapa banyak kami binasakan dari penduduk negeri, yang durhaka dalam kehidupannya, maka itu (lihat) tempat-tempat tinggal mereka, tidak dihuni sesudah mereka melainkan sedikit, dan adalah kami mewarisinya.” (QS 28:58)

Bingungkah melihat teknologi yang begitu tinggi dan maju kala itu? Sulitkah akal menerima kenyataan bahwa kemajuan mereka telah jauh di atas kita? Sesulit apakah? Mari kita bermain dengan logika sebentar! Logika itu penting, ia adalah fitrah manusia untuk menemukan kata “ternyata memang benar” dan menyadarinya. Allah pun dalam menyampaikan wahyu adalah melalui manusia yang fisiknya sama rasional seperti kita sehingga dapat dilogikakan.

Keimanan sendiri harus dicapai dengan penuh kesadaran dan pengertian, jadi logika itu penting. Dalam islam ada ilmu logika. Banyak penemuan menyatakan bahwa mukjizat Allah tetap menggunakan hukum alam atau Sunnatullah sehingga keseimbangan tetap terjaga. Yang tidak bisa dilogikakan hanya Dzat yang berada di luar alam semesta ini dimana hukum alam tidak berlaku lagi, walaupun menggunakan logika terbalik dari teorema ruang dan waktu, tetap akal kita kesusahan membayangkan bagaimana tidak terbatas itu, akal kita seakan terus mencari perbatasan tersebut tapi tidak dapat karena sebaik apapun mata kita memandang jauh tetap akan mencari batas (batas alam semesta raya saja dapat kita rasakan dalam otak).

Kembali ke substansi masalah. Sekarang kita berada di tahun 2010 yang berarti mobil yang kita lihat saat ini tidak bisa ditemukan 2010 tahun yang lalu (kecuali dalam kepala para pengkhayal) atau lebih tepatnya gerobak di 2010 tahun yang lalu. Hanya dalam waktu 2010 tahun manusia telah bisa mencapai kemajuan teknologi seperti yang kita lihat.

Sementara, jeda dari Adam as kepada Nuh as menurut anggaran para ilmuwan adalah 2000 tahun, anggaran ini merupakan anggaran minimum mempertimbangkan jangka periode dari awal manusia pertama sampai sebelum banjir besar (pengurangan tidak ditolerir). Sementara bila penulis mempertimbangkan antara 10 generasi dalam hadits Rasulullah dipadu teori yang menyatakan bahwa manusia dahulu berumur panjang (sekitar kurang lebih 1000 tahun), maka jarak antara Adam as dan Nuh as teramatlah panjang. 
Umur Nuh as berdakwah saja 950 tahun dan menurut Syaikh Shalih bin ‘Abdul Aziz Alu Syaikh hafizhahulloh, Nabi Nuh as berumur sekitar 1000 tahun atau sama dengan 10 abad.

“Dan sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya, maka ia tinggal di antara mereka seribu tahun kurang lima puluh tahun. Maka mereka ditimpa banjir besar, dan mereka adalah orang-orang yang zalim.” (QS 29:14)

Kita tidak tahu apa isyarat Allah sehingga berfirman dengan kalimat “seribu kurang lima puluh tahun”, bukan sembilan ratus lima puluh tahun. Jadi, mari kita asumsikan kalau 10 abad yang dimaksud rasulullah itu adalah periode atau masa 10 keturunan yang bila dihitung dari Adam as sampai kepada Nuh as maka berjumlah 10? Adam as, Syith as, Enosh, Kenan, Mahaleel, Jered, Henokh, Methuselakh, Lamekh dan Nuh as. Kemudian, asumsikan rata-rata umur mereka sama seperti nabi Nuh as yaitu 1000 tahun lalu dikalikan sepuluh. Kita akan mendapatkan jedanya adalah 10.000 tahun.

Kemudian dikurangi kemungkinan mereka bertemu antara bapak dan anaknya sebesar masing-masing 300 tahun misalnya, maka hasilnya adalah 7.000, setelah itu kita misalkan lagi, kita perkecil lagi kemungkinan apapun menjadi 5.000 tahun (ini sudah batas minimum menurut penulis karena tidak mungkin 10 keturunan yang satu orangnya berumur rata-rata 1000 tahun berkumpul dalam jangka waktu kurang dari 5000 tahun, terlalu dekat). Sungguh, waktu yang sangat lama bukan (bagaimanapun ini hanya asumsi penulis saja). Kita saja melihat dan merekam sejarah di atas 7000 tahun yang lalu masih samar. Umat terdahulu memang dianugerahi umur yang panjang-panjang, jasmani yang kuat, dan akal yang cerdas.

Dan apalagi mendekati kiamat ini bumi berotasi lebih cepat dibanding masa ketika hari kiamat masih jauh. Yang berarti zaman dahulu, waktu bergerak agak lambat (sehingga waktu mereka lebih banyak), rotasi bumi masih bergerak dengan pelan. Bisa saja sebulan kita adalah sehari mereka. Menurut hadits Rasulullah saw, mendekati kiamat (kita bergerak mendekati kiamat kan gan, apa menjauhi?) jaman bergerak semakin cepat, setahun terasa sebulan, sebulan serasa seminggu, seminggu serasa sehari dan begitu seterusnya (apa anda merasakan yang penulis rasakan? Ya, sekarang waktu terasa begitu cepat)

“Saat akan tiba kiamat, jaman saling mendekat. Satu tahun seperti sebulan, sebulan seperti seminggu, seminggu seperti sehari, sehari seperti satu jam dan satu jam seperti menyalakan kayu dengan api.” (HR. Tirmidzi)

Bila kita bandingkan dengan manusia sekarang yang berumur pendek, maka manusia yang berumur rata-rata 1000 tahun mungkin bisa menyimpan memori tentang apa saja (termasuk teknologi) dengan tingkat akurasi lebih tinggi dan potensi putusnya rantai perkembangan dan pengembangan keilmiahan hampir tidak akan ditemui sehingga sangatlah mungkin bila teknologi di zaman Nuh as mencapai tingkat yang teramat tinggi. Begitupun juga bila terjadi peristiwa-peristiwa pembakaran perpustakaan atau pemusnahan buku-buku atau karya ilmiah secara besar-besaran tidak akan berpengaruh besar.

Bayangkan lagi sistem jaringan komputer di setiap rumah dengan akses internet entah bagaimana bentuknya atau mungkin laptop dengan baterainya atau mungkin juga modem Indosat? Telkomsel? Baru-baru ini telah ditemukan baterai purba dan artifak berupa cakera padat (mungkin CD, DVD, CD RW dsb). Sesungguhnya, kita sekarang banyak kehilangan jejak tentang masa lalu kita sendiri akibat pemusnahan informasi.

Kemajuan peradaban orang-orang terdahulu hanya memberikan dua alternatif pengetahuan kepada masyarakat saat ini. Pertama, mereka saat itu memang sudah beradab dan memiliki ilmu pengetahuan tinggi atau alternatif yang kedua, peradaban mereka dibangun oleh makhluk asing. Nah, kita percaya alien yang membangun? Ingat di awal artikel! Tidak boleh ada alien disini. Kawasan steril dan bebas alien.

Mereka saat itu telah bisa mengelilingi bumi Allah yang luas dengan kendaraan mereka. Mereka juga telah mengelilingi negeri-negeri kala itu.

“supaya kamu menjalani jalan-jalan yang luas di bumi itu." (QS 71:20)

“Dan betapa banyak kami membinasakan sebelum mereka dari penduduk negeri, mereka dahsyat dari mereka tindakannya, hingga mereka mengelilingi di negeri-negeri, maka adakah tempat pelarian ? (QS 50:36)

Mereka pun memiliki kekuatan yang dahsyat dan kuat dari segi apapun melebihi kita, Allah beberapa kali menyebutkan bahwa kekuatan peradaban mereka itu kuat dan dahsyat. Dahsyat itu bukan saja berarti “sangat”, tapi dahsyat itu dilihat dari dampak hebat nan mengerikan yang bisa diakibatkan bila kekuatan mereka itu benar-benar tersalurkan. tetapi tetap saja itu semua tidak berguna di hadapan Allah Yang Maha Kuasa.

“Dan betapa banyak kami membinasakan sebelum mereka dari penduduk negeri, mereka dahsyat dari mereka tindakannya, hingga mereka mengelilingi di negeri-negeri, maka adakah tempat pelarian ? (QS 50:36)

“Apa tidak mereka lakukan perjalanan di bumi kemudian memperhatikan bagaimana ada akibat terhadap orang-orang yang dari sebelum mereka ?. Dan adalah mereka dahsyat dari mereka dan kuat. Dan Allah tidak ada yang bisa terluput dari-Nya dari sesuatu di langit dan tidak di bumi, sesungguhnya Dia adalah Maha Mengetahui Maha Berkuasa.” (QS 35:44)

“Apa tidak mereka lakukan perjalanan di bumi, kemudian memperhatikan bagaimana ada akibat terhadap orang-orang yang ada dari sebelum mereka ?. Adalah mereka itu dahsyat dari mereka dan kuat, dan lebih banyak bekas-bekasnya di bumi, maka Allah siksa mereka dengan dosa-dosa mereka, dan tidak ada seorangpun dapat menghindar dari siksa Allah.” (QS 40:21)

“Dan apakah mereka tidak mengadakan perjalanan di muka bumi dan memperhatikan bagaimana akibat (yang diderita) oleh orang-orang sebelum mereka? orang-orang itu adalah lebih kuat dari mereka (sendiri) dan telah mengolah bumi (tanah) serta memakmurkannya lebih banyak dari apa yang telah mereka makmurkan. Dan telah datang kepada mereka rasul-rasul mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata. Maka Allah sekali-kali tidak berlaku zalim kepada mereka, akan tetapi merekalah yang berlaku zalim kepada diri sendiri.” (QS 30:09)

“Maka tidakkah mereka lakukan perjalanan di bumi, lalu memperhatikan, bagaimana ada akibat kepada orang-orang yang dari sebelum mereka ?. Adalah mereka lebih banyak dari mereka, dan dahsyat kuat, dan lebih banyak bekas-bekas mereka di bumi. Tetapi apa-apa yang mereka usahakan itu tidak berguna bagi mereka.” (QS 40:82)

Bumi pun pada saat itu lebih subur dan lebih istimewa daripada bumi saat ini. Kadar kesuburannya tinggi, dan mereka telah memakmurkan bumi lebih banyak dari kita. Mereka telah menggunakan sumber daya alam waktu itu pun lebih banyak dari kita.

“Dan apakah mereka tidak mengadakan perjalanan di muka bumi dan memperhatikan bagaimana akibat (yang diderita) oleh orang-orang sebelum mereka? orang-orang itu adalah lebih kuat dari mereka (sendiri) dan telah mengolah bumi (tanah) serta memakmurkannya lebih banyak dari apa yang telah mereka makmurkan. Dan telah datang kepada mereka rasul-rasul mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata. Maka Allah sekali-kali tidak berlaku zalim kepada mereka, akan tetapi merekalah yang berlaku zalim kepada diri sendiri.” (QS 30:9)

Nabi Nuh sendiri diketahui adalah expert atau ahli dalam bidang keilmuan zoologi, di samping itu beliau juga merupakan ahli marinir berkemahiran tinggi dengan teknik penciptaan kapal raksasa yang hebat. Nabi Nuh pun memenuhi kriteria seorang nabi yaitu fasih dalam berbahasa, sabar, waskita, berilmu tinggi, tegas, dan bijaksana. Benarlah apa yang diberitakan bahwa Allah mengangkat nabi dan rasulNya dari kalangan yang terbaik dan terpelihara.

“Sesungguhnya Allah telah memilih Adam, Nuh, keluarga Ibrahim dan keluarga Imran, melebihi segala bangsa (pada waktu itu).” (QS 3:33)

“Sejahtera atas Nuh pada seluruh alam. Sesungguhnya demikianlah kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat kebaikan. Sesungguhnya dia (Nuh) termasuk di antara hamba kami yang beriman.” (QS 37:79-81)

Beliau pun berdakwah di kalangan kaumnya selama 950 tahun menurut Qur’an. Kesabaran, kebijaksanaan, dan tutur kata yang lembut nan fasih mengiringinya tatkala berdakwah. Buku “Rahasia Bani Jawi” menuliskan bahwa dakwah nabi Nuh as bukan saja berdakwah dengan cara primitif melainkan juga di media-media swasta maupun nasional entah cetak atau elektronik. (kalau masih mengira ini khayalan mending jangan dilanjutkan, nanti tambah bingung melihat penulis khayalannya malah makin tinggi hehe)

Tetapi kaumnya tetap menutup telinga mereka terhadap ajakan Nuh as. Sehingga tibalah suatu masa dimana lenyaplah kesabaran nabi Nuh as. Betapa kaumnya yang keras kepala itu telah menghabiskan kesabarannya sehingga nabi Nuh as berdoa;

"Ya Tuhanku, janganlah Engkau biarkan seorangpun di antara orang-orang kafir itu tinggal di atas bumi.” (QS 71:26)

Ayat di atas mengindikasikan bahwa banjir dan bencana yang terjadi adalah berskala global, bukan hanya di Mesopotamia atau Irak. Nabi Nuh as memohon agar tidak seorang kafirpun hidup lagi di atas muka bumi. Nabi Nuh pun membuat sebuah kapal setelah menerima perintah dari Allah swt. Kapal yang sangat besar yang akan menampung ribuan spesies binatang. Kapal ini memiliki sistem yang hebat.

Kekokohan konstruksi dan dimensi kapal tersebut tidak diperdebatkan lagi. Menurut kajian Dr. Whitcomb, kira-kira ada 3.700 jenis binatang mamalia, 8.600 jenis itik/burung, 6300 jenis reptilia, 2500 jenis amfibia yg menaiki The Great Noah Ark tersebut (silakan kunjungi kebun binatang, di artikel ini tidak ada), sisanya adalah para pengikut Nabi Nuh berjumlah 80 orang (jumlah 80 ini menurut manuskrip-manuskrip kuno). Sehingga berat total kargo secara keseluruhan mencapai kurang lebih 24,300 ton. Allah memberikan nabi Nuh as ilmu yang tinggi tersebut lewat pengetahuan yang didapatnya.

Bahtera hebat ini hanya dibangun oleh nabi Nuh as dan pengikutnya yang hanya 80 orang yang terdiri dari penduduk desa laki-laki, perempuan dan anak-anak. Dan mereka adalah orang lemah dan miskin kebanyakan. Bila orang yang level rendah bisa membangun kapal begitu besar dan kompleks dengan teknologinya. Maka dapat kita samakan atau bandingkan bahwa pengikut-pengikut Nuh as tersebut setara dengan orang-orang berilmu saat ini. Menurut sebagian kalangan, bahtera ini dibangun hanya dalam waktu beberapa minggu saja.

Bahtera tersebut mampu menempatkan ribuan jenis binatang dengan stok perbekalan makanan bagi masing-masing binatang yang berjumlah ribuan yang terklasifikasi satu sama lain di ruangan-ruangan terpisah sehingga mereka tetap eksis dan tidak memakan satu sama lainnya serta tidak saling memangsa antara predator dan mamalia atau sebagainya. Apa bisa orang primitif melakukan ini?

Tidak hanya itu ruangan yang diisi binatang tersebut juga dilengkapi sistem pembuangan sisa dan sistem pengaliran udara yang teratur dan tidak menghambat. Ini merupakan sistem pengaturan yang luarbiasa. Siapa yang merawat mereka di atas kapal? Dengan ilmu apa mereka merawatnya? Bagaimana cara membuat predator patuh? Darimana sumber makanan yang mereka dapatkan dan bagaimana mereka mengetahuinya? Siapa lagi kalau bukan manusia yang merawatnya. Tidak mungkin singa merawat ayam, tikus merawat kucing, atau saling merawat sesama mereka. Gagasan tak masuk akal darimana itu?

Radar scan ilmuwan menunjukkan pola yang teratur di dalam bahtera kayu formasi, mengungkapkan keels, keelsons, gunnels, bulkheads, ruang binatang, sistem jalan, pintu di kanan depan, dua tong besar di depan 14 'x 24', dan daerah pusat terbuka untuk aliran udara ke semua tiga tingkatan. Menurut penelitian Ron Wyatt dan Dr. David Falson tahun 1990, ahli geologi AS, mereka menemukan sebelas batu pipih berlubang yang rata-rata berat antara empat hingga sepuluh ton dengan pengindikasian bahwa batu-batu ini digunakan untuk memberatkan kapal agar tidak oleng terkena ombak besar.

Tulang rusuk kayu vertikal di sisi-sisinya, kerangka bangunan terdiri dari sebuah perahu. Reguler pola-pola horizontal dan vertikal dukungan dek tiang juga terlihat di geladak bahtera. Dr. Saleh Bayraktutan dari University of Attaturk menerangkan bahwa ini adalah murni teknologi buatan manusia yang telah bertaraf tinggi saat itu, bukanlah buatan makhluk asing (karena saking hebatnya, beberapa peneliti AS pernah berpendapat bahwa kapal ini dibuat oleh makhluk asing). Struktur-struktur kompleks yang dibangun dalam waktu paling singkat dalam periode pembuatan kapal ini adalah sangat mustahil bila tanpa menggunakan peralatan atau keahlian tingkat tinggi.

Mungkin masih ada mereka yang lucu bila mendengar kemajuan teknologi zaman Nuh as. Karena benak mereka membayangkan bahwa zaman nabi Nuh dipenuhi orang-orang primitif yang hidup seperti orang gua, bercocok tanam dan mengembala hewan ternak saja. Tidak. Tidak sama sekali. Lihatlah relief dari ukiran hieroglifik Mesir Kuno yang menggambarkan mitos purba tentang penghasilan tenaga elektrik lengkap dengan gambar kabel. Begitu juga ukiran yang menggambarkan sesuatu mirip helikopter, pesawat masa kini, kapal selam, jet, dan piringan terbang. 

Kerajaan Ashoka yang di manuskripnya seakan menunjukkan dewa sedang terbang menggunakan benda yang bisa membawanya terbang kemana-mana. Kisah Ramayana yang menceritakan bahwa Bima terbang menaiki Vimana yang ketika dilemparkan ke wilayah musuh menyebabkan kehancuran dan kekeringan bermil-mil sesudah ia dilemparkan (Vimana tersebut diduga adalah rudal). Ini ada, ini semua ada di dalam kumpulan manuskrip kuno, nyata. Darimana asalnya ini semua? Alien? Lagi-lagi alien.

Sejarah itu multitafsir. Sehingga orang-orang yang hidup setelah banjir besar beranggapan bahwa apa yang kakek mereka ceritakan adalah cerita para dewa yang turun ke bumi dengan peralatan terbang atau gedung-gedung pencakar langit. Ini terjadi hampir di semua mitos peradaban dan bila dikumpulkan manuskrip-manuskrip mereka akan dapat membentuk satu cerita utuh. Begitu menurut professor Santos.

Banjir dahsyat yang pernah terjadi menurut yang tertulis dalam mitos legenda-legenda dari ras-ras berbeda hampir sama penjelasannya yaitu di bumi ini pernah terjadi 6.000 kali lebih banjir dahsyat. Nabi Nuh as oleh ilmuwan dijuluki sebagai “The Second Father” setelah Adam as dikarenakan banjir pada masanya memusnahkan 70 s/d 80% spesies di muka bumi. Dan dari nabi Nuh dan pengikut-pengikutnya lahir ras-ras yang berbeda.

Betapa tidak, bencana yang begitu dahsyat bukan hanya memusnahkan 70 persen spesies namun juga membuat rantai peradaban putus sehingga manusia harus kembali menggunakan batu lagi dalam segala aktivitas. Tidak ada yang tersisa kecuali sedikit. Manusia pun memulai semua dari nol lagi. Berburu dengan kapak, membakar dengan api dan sebagainya. Oleh karena itu amat susah untuk membuka mata melihat menembus apa yang ada di zaman Nuh as secara utuh.

Sebelum menutup artikel ini, penulis ingin menyampaikan suatu informasi penting. Saat ini menurut ilmu Astronomi, kecepatan Planet Mars dalam lintasan orbitnya terhadap orbit timur berkurang hingga ke tingkat meragukan. Pada hari Rabu 30 juli 2004 lalu pergerakan Planet Mars dalam orbitnya semakin meragukan bahkan menunjukkan tanda-tanda ingin berhenti. Bila Planet Mars benar-benar berhenti, maka ia akan segera merubah pergerakan orbitnya ke arah berlawanan (yang semula dari timur akan berbalik ke barat) dimana hal ini berarti matahari akan terbit dari sebelah barat Mars.

Dalam ilmu astronomi fenomena ini disebut “Retrogade Motion”. Para pakar astronomi menyatakan bahwa semua planet akan mengalami hal yang sama setidaknya satu kali termasuk Bumi kita ini dan Bumi pun akan segera mengikuti hukum alam yang juga diikuti oleh Mars. Dan suatu hari nanti, ketika kita terbangun dari tidur bila kita menyadari ternyata mentari tidak ada di sebelah timur tatkala kita mencarinya maka benar dan nyatalah apa yang dikatakan Rasulullah saw. Dan peristiwa itupun menyambut tatkala manusia baru tersadar dari tidurnya sebagaimana letusan gunung menyambut kaum Luth as saat mereka baru membuka mata.

“Belum akan tiba kiamat melainkan matahari akan terbit dari Barat. Jika terbit dari Barat maka seluruh umat manusia akan beriman. Pada saat itu tidak bermanfaat lagi iman seseorang kepada dirinya sendiri yang belum beriman sebelum itu, atau dia belum mengusahakan kebaikan dalam masa imannya." (HR. Bukhari dan Muslim)

Wallahu a’lam bikulli shawab.
Posted By Agung Kazama, August 8th 2011
http://www.muhibbuddin1989.co.cc/2010_04_01_archive.html
Daftar Pustaka:
- Qur’an El-Kareem
- Hadith
- “Atlantis, The Lost Continent Finally Found” by Professor Aryos Santos
- “Chariots of The Gods” by Erich Von Daniken
- “The Close Secret of Javanesse Clan” concluded from articles compilation of Lodgekeeper and from different meetings
- “The Mystery of The Dead Sea” by Harun Yahya
- “The Clan of Prophet Noah” by Harun Yahya
- “Suvarnabhumi (Tanah Emas)” in Ramayana Manuscript
- http://un2kmu.wordpress.com/2009/09/12/the-permian-era-of-human-race/
- http://kiosinfo.blogspot.com/2008/11/apakah-zaman-dulu-lebih-maju-dari-zaman.html
- http://prasetyokds.multiply.com/journal/item/9

Saturday

Apakah FPI serta Ormas Islam lainnya itu anarkis??

By: Reon Sama


Pertama saya pikir saat ini terlalu banyak orang yang kurang objektif menilai suatu masalah, hanya karena terjebak opini media. Saya bukan simpatisan FPI, namun sangat jelas sekali dimata saya ketika banyak opini yang berkembang ditengah masyarakat memojokan FPI, saya jadi simpati sama mereka. Bukan karena Anarkisme yg dilakukan pada insiden monas, ataupun lainnya. Tapi karena perjuangan mereka dilakukan ditengah kemunafikan sebagian besar umat islam yang tak suka menerima kebenaran.


Dalam kasus penyerangan diskotik misalnya, ketika sebagian besar umat ini diam dan terkesan membiarkan kebiasan hedonis di diskotik2, dan hukumpun terkesan melindungi atas nama kebebasan dan hak asasi manusia. Masih ada segelintir orang2 yang tergerak hati nuraninya untuk memerangi kemaksiatan itu demi anak cucu kita dimasa depan, sebelum negara ini benar2 dibuat sekuler oleh musuh2 Islam. walaupun tak bisa dipungkiri kekarasan akhirnya tak bisa dihindari.


Jangan lihat anarkisme itu dari sudut pandang yang subjektif. ada asap ada api. Semua dilakukan karena ada sebabnya. Kalo orang bilang FPI itu anarkis, mungkin gereja dibelakang markasnya sudah dihancurkan dari dulu. Sementara disekitaran komplexnya saja banyak juga yg non muslim, dan selalu merasa tenang2 aja.


Mari kita lihat sebuah masalah dengan seobjektif mungkin. Jangan dulu termakan isu media. Karena media kebanyakan disusupi kepentingan. Negara ini memang Negara Hukum. Kelahiran Organisani semacam FPI atau semacamnya bukan tanpa sebab, dia lahir ketika Hukum di negeri ini diskriminatif dan tidak adil. Hukum dinegeri ini adalah produk manusia, apalagi hukum di negeri kita adalah warisan belanda yang kapitalis.


Saya setuju anarkisme tetaplah anarkisme, dan tidak bisa di benarkan. Namun sekali lagi lihat akar masalahnya, karena bila akar masalahnya tak tersentuh maka anarkisme demi anarkisme akan selalu terjadi karena ketidakpuasan terhadap sistem yang memble.


Contohnya kekerasan yang dilakukan terhadap mahasiswa UNAS adalah bukti anarkisme kepolisian. Lantas apakah dengan demikian kita harus membubarkan Kepolisian. Disinilah diperlukan fakta2 dilapangan dan sebab terjadinya insiden itu. jadinya yang dikenakan hukuman hanyalah oknum2 yang bertindak diluar batas. Entah dari polisi maupun mahasiswanya.


Apakah FPI, HTI serta Ormas2 Islam itu anarkis??
Sebenarnya yang paling berhak dan pantas untuk menjawab pertanyaan ini adalah teman-teman dari ormas itu sendiri. Namun kalau sekedar memberi komentar sekilas yang mungkin benar dan mungkin tidak, kira-kira jawabannya begini:


Sebagai percontohan, apa yang sering kita lihat tentang ‘aksi-aksi anarkis’ Front Pembela Islam (FPI) di media, tidak pernah lepas dari penilaian subjektif dan objektif media itu sendiri. Kalau kesannya aksi-aksi itu anarkis, memang liputanya memang dibuat sedemikian rupa, setidaknya kesan anarkis itu memang diekspose, entah tujuannya untuk memojokkan posisi FPI, atau untuk menggambarkan betapa umat Islam itu anarkis atau memang sekedar kerjaan insan media yang haus sensasi.


Yang terakhir itu dimungkinkan karena karekteristik media, terutama televisi memang butuh liputan dan gambar yang sensasional. Gambar-gambar yang menampilkan proses awal di mana para anggota FPI sedang melakukan negosiasi kepada para pemilik tempat hiburan yang secara hukum memang melanggar peraturan resmi, nyaris tidak menarik untuk ditampilkan.


Tetapi ketika pihak pengelola tempat hiburan melakukan pelemparan dan provokasi yang dilakukan oleh Premen2 penjaga tempat hiburan setempat, lalu FPI mempertahankan diri atau balas menyerang, secara gambar memang merupakan momen yang cukup menarik. Gambar para aktifis merusak tempat hiburan itulah yang dinaikkan di layar kaca. Karena secara visual, gambar itu lebih menarik ketimbang gambar orang sedang diskusi yang terlihat hanya pasif dan itu-itu saja.


Namun tidak tertutup kemungkinan ada unsur kesengajaan dalam penayangan gambar anarkisme yang terjadi. Sangat dimungkinkan bahwa pihak media dimanfaatkan oleh para cukong pemilik tempat hiburan yang bergelimang dengan harta itu untuk menampilkan kesan seolah-olah FPI itu tidak lebih dari segerombolan orang yang bertindak anarkis.


Sulit kawan untuk bicara objektif atas masalah ini, karena saya sendiri melihat adanya diskriminasi media dalam meliput setiap kasus FPI. Diskriminasi inilah yang mengakibatkan umat islam dan umat Islam saling berperang sendiri.


Saya jadi ingat peristiwa dimana sahabat nabi Ali bin abi Thalib harus berperang melawan Aisyah istri nabi.SAW, siapa yang salah siapa yang benar. Inilah yang saya katakan umat islam sengaja mau dihancurkan dengan mengadu domba sesamanya.


Peristiwa ali dan aisyah terjadi karena provokasi orang2 munafik. Makanya kawan mari lihat seobjektif mungkin, agar umat ini gak terpecah belah. saling menghujat dan menyalahkan justru semakin memperlihatkan kelemahan kita umat Islam. dan yang mengambil keuntungan adalah orang2 munafik dan orang2 yang membenci Islam.


Mengapa analisa itu muncul?


Karena tindak anarki yang ditampilkan berulang-ulang di media itu nyaris tidak pernah menyentuh akar masalah. Tidak pernah diulas kenapa sampai terjadi tindakan itu. Media seolah-olah bagai macan ompong ketika harus bicara tentang fakta dan akar permasalahan. Yang dimunculkan selalu kesan bahwa FPI adalah pelaku tindak anarki. Namun pengusaha tempat maksiat yang jelas-jelas melanggar hukum negara dan sekaligus hukum agama, sama sekali tidak pernah diungkap.


Mengapa tidak pernah diungkap?


Karena para cukong itu punya uang tak terhingga jumlahnya untuk bisa membuat para wartawan, jurnalis bahkan pemred media sekalipun untuk duduk manis dan tenang, tidak mengorek kesalahan para pengusaha maksiat. Sebaliknya, uang juga bisa membuat mereka lebih fasih untuk mengatakan bahwa biang keroknya adalah FPI.


Bahkan uang mereka bisa membuat pihak aparat kepolisian pun duduk manis, diam seolah-olah tidak tahu bahwa ada pelanggaran berat yang sedang terjadi di depan hidungnya.


Di negeri kita, kebanyakan media dan dan institusi kepolisian memang masih belum bisa gagah seperti yang sering kita lihat di film-film idealis. Mungkin semua itu masih ada di ‘Republik Mimpi’.


Dan kekuatan rakyat yang diwakili oleh Ormas Islam semacam FPI, HTI masih harus terus menerima nasib buruk, yaitu dipelintir posisinya di media. Sayangnya, mereka sendiri juga tidak punya kekuatan media yang cukup kuat untuk menangkis fitnah yang selalu memojokkan posisi mereka. Ini kritik positif buat teman-teman di ormas Islam untuk punya perhatian lebih dari sisi media center.


Isu membubarkan FPI hanyalah kepentingan kapitalis yang takut kepentingan2nya dirusak oleh segelintir orang yg masih punya nurani. siapa kaum kapitalis itu… yah merekalah yang punya diskotek, yang memproduksi minuman keras, yang biasa membayar pejabat2 kita dengan uang. yang ingin menarik keuntungan ditengah rapuhnya nilai2 Islam.


Niat, tujuan dan idealisme mereka untuk beramar makruf dan nahi mungkar tidak pernah ada yang menyangsikan, kecuali oleh mereka yang suka maksiat dan berlumur dosa. Tinggal bagaimana mereka sering-sering duduk bersama dengan elemen lain umat Islam, bertukar pikiran dan berdiskusi, sebelum melakukan aksi dan tindakan. Agar tindakan mereka tidak terkesan bersifat individualis dan jalan sendiri, melainkan hasil dari musyawarah dengan banyak unsur dan elemen umat.


Ajaklah ormas-ormas Islam untuk mengupas semua masalah yang ada, tampilkan data dan fakta, beri informasi dan bangkitkan semangat perjuangan para petinggi ormas dan orsospol yang punya perhatian dalam masalah ini. Dan minta masukan dari masing-masing mereka dan jadikan masalah ini menjadi masalah bersama, bukan hanya masalah buat Islam saja.


Dan jangan lupa, Ormas2 Islam perlu menggandeng secara lebih serius teman-teman jusnalis muslim termasuk media-media yang konsern dengan amar makruf nahi mungkar. Agar tindakan mereka diback-up oleh kekuatan media tandingan.


Kalau dijelek-jelekkan oleh media tertentu, setidaknya ada media lain yang bisa memberi second opinion yang berbeda.


Sekedar membuat press release tentu teramat lemah, karena pembentukan opini pada dasarnya adalah sebuah medan jihad tersendiri. Kita tidak bisa hanya sekedar melakukan klarifikasi. Kita butuh dukungan dari opini yang kita bentuk sejak awal lewat jaringan pers yang kuat, kokoh dan didukung oleh semua elemen umat.


Kenapa tidak dibuat media massa khusus yang selalu mengangkat dasar tindakan dan asal muasal suatu tindakan, jauh sebelum tindakan itu diambil? Mengapa FPI tidak punya 100-an situs yang bekerja keras 24 jam untuk mengundang simpati dan membentuk opini?


Mengapa FPI tidak berpikir mendirikan sebuah stasiun radio yang akan menggiring opini umat Islam agar berpikir kritis dan menyampaikan informasi yang sebenarnya-benarnya? Atau setidaknya mengapa FPI tidak menggandeng umat Islam yang lain yang punya radio-radio? Banyak radio milik umat Islam dibiarkan ‘nganggur’ tidak punya konten, yang pada akhirnya cuma menyetel lagu dangdut. Sayang sekali bukan?


Ketika Amerika menyerbu Iraq kemarin, apa yang dilakukan oleh TV Aljazeera sudah sangat luar biasa. Opini bahwa Amerika itu penjahat perang berhasil dibentuk. Hampir semua mata tidak lagi mempedulikan TV asing lainnya. Yang mereka tonton hanya satu, Aljazeera.


Sangat berbeda ketika dahulu di zaman Iraq vs Kuwait yang masih dikuasai CNN. Umat Islam saat itu belum punya kekuatan pers yang berani mengatakan tidak ketika dipaksa bilang iya.


Namun dimata saya bukan berarti FPI 100% bersih itu tanpa dosa, Saya sempat bergaul dengan mereka dan mereka orangnya baik dan ramah, namun saya perhatikan masih saja ada segelintir oknum baik itu dari FPI ataupun masyarakat yang menjadi simpatisan masih berdarah panas dan terkadang melakukan tindakan arogansi yang berlebihan. Nah kejadian-kejadian yang dilakukan orang seperti itu yang seringkali dimanfaatkan secara politis dan diekspose oleh media (tak jarang pula didramatisir). Hal itu semakin memperparah opini negatif yang beredar di masyarakat.
Hal ini sempat diakui oleh Habieb Rizieq bahwa angotanya yang melakukan tindakan berlebihan itu telah dihukum oleh hukum negeri ini. Tapi keberadaan ormas semacam FPI ini saya rasa diperlukan sebagai kontrol sosial ketika hukum negara ini terkesan memble dalam menegakkan amar ma’ruf nahi munkar, maka perlu ada pembinaan yang lebih baik lagi bagi anggota ormas Islam itu sendiri.


Sudah saatnya teman-teman ormas Islam lebih serius dalam membina anggotanya agar tidak melakukan hal-hal yang bisa dijadikan santapan empuk media, membentuk jaringan pers yang kuat dan mantap, serta mencakup semua jaringan pers yang milik umat Islam yang ada.


Berikut adalah wawancara dengan Habieb Rizieq tentang Opini yang beredar di Masyarakat tentang pembubaran FPI yang diambil dari eramuslim :


Habib Rizieq Syihab: Ada Empat Kelompok yang Berkonspirasi Ingin Membubarkan FPI


Apakah ada konspirasi untuk membubarkan Front Pembela Islam (FPI) pasca peristiwa Banyuwangi atau sebelumnya?


Sebetulnya konspirasi sejumlah pihak untuk pembubaran FPI sudah berlangsung sejak lama. Kita juga sudah mengidentifikasi pihak-pihak yang melakukan konspirasi untuk membubarkan FPI.


Pertama, kelompok mafia, yang memang selama ini FPI dianggap sebagai momok yang sangat menakutkan sekaligus menganggu bisnis haram mereka. Adapun yang saya maksud mafia disini, apakah mereka yang terlibat dalam sindikat narkoba, film-film porno, perjudian, pelacuran dan sebagainya. Ini semua sudah menjadi sindikat dan bukan kejahatan biasa, sementara FPI sejak lahir sangat concern dalam persoalan tersebut. FPI banyak mengungkap, menguak bahkan memejahijaukan mereka sehingga sudah jelas mana kelompok mafia ini menjadikan FPI sebagai musuh. Mereka mempunyai kepentingan untuk membubarkan FPI.


Kedua, yang masuk dalam konspirasi adalah kelompok liberal. Karena mereka melihat FPI secara fulgar melakukan konfrontasi terhadap gerakan-gerakan kaum liberal. Artinya FPI tidak lagi sembunyi-sembunyi bahkan perang pemikiran maupun perang di lapangan sekalipun. Karena kalau kita lihat peristiwa perjuangan RUU Pornografi dan Pornoaksi, bagaimana kelompok liberal memanfaatkan preman-preman untuk menyerang posko FPI di berbagai daerah. Jadi artinya mulai perang pemikiran sampai perang otot. Belakangan kita lihat banyak usaha kaum liberal yang kandas, apakah itu judicial review UU Pornografi, UU Penistaan Agama. Termasuk juga upaya mereka memanfaatkan Gus Dur untuk membatalkan TAP MPRS No XXV/MPRS/ 1966 soal PKI, tetapi kan usaha mereka kandas. Sebetulnya kandasnya mereka bukan hanya karena perjuangan FPI, tetapi semua ormas Islam. Cuma karena FPI dianggap terlalu fulgar, mungkin lebih meninjau atau mungkin konfrontasinya lebih terbuka, sehingga mereka melihat FPI sebagai musuh utama. Jadi kelompok liberal ini masuk dalam konspirasi tersebut.


Ketiga, kelompok Kristen radikal. Radikalisme ada di semua kelompok. Kelompok Kristen radikal mempunyai catatan tersendiri terhadap laskar-laskar Islam, mulai dari peristiwa Ambon hingga Poso. Dimana salah satu diantaranya adalah FPI. Ditambah lagi gerakan Kristen radikal ini yang mencoba mendirikan gereja-gereja liar di berbagai tempat. Jadi bukan geraja resmi yang mempunyai ijin resmi dan sesuai dengan peruntukannya, no problem. Markas FPI di Petamburan Jakarta Pusat ini sekitarnya ada 5 gereja, hubungannya dengan FPI saat ini baik-baik saja. Bahkan para pendetanya suka sowan kemari dan kita diskusi, no problem. Kenapa, karena gereja-gereja ini resmi punya ijin dan sesuai dengan peruntukannya. Sementara kalau ruko jadi gereja, kan lain cerita. Berarti peruntukannya untuk rumah tinggal dan toko, kok tiba-tiba berubah jadi gereja.


Sebetulnya penutupan gereja-gereja liar ini merupakan gerakan masyarakat, tetapi lagi-lagi FPI yang dituduh. Mungkin dalam gerakan tersebut ada warga FPI yang ikut bersama masyarakat. FPI kan sekarang dimana-mana ada, warganya juga dimana-mana ada. Tidak selalu perbuatan mereka mengatasnamakan organisasi FPI. Ada kalanya mereka bergerak atas nama organisasi tetapi ada kalanya atas nama masyarakat, jadi mereka tidak sendiri. Kalau mereka bersama masyarakat setempat, jangan salahkan FPI. Tetapi walau bagaimanapun juga, keterlibatan warga yang berafiliasi kepada FPI ini akhirnya membuat FPI terseret juga, Sehingga bagi kelompok Kristen radikal, FPI menjadi musuh utamanya. Jadi ada kelompok mafia yang merasa bisnis haramnya terganggu, ada kelompok liberal yang aqidah sesatnya juga terganggu dan ada kelompok Kristen radikal yang gerakan Kristenisasinya juga terganggu.


Keempat, adanya konspirasi politik. Kelompok-kelompok politik melihat banyak kepentingan politik mereka yang terganggu dengan gerakan-gerakan ormas Islam. Sekarang ada konspirasi, dimana kelompok politik ingin mengoalkan suatu UU, tiba-tiba UU ini berbenturan dengan Syariat Islam. Secara otomatis akan berhadapan dengan gerakan Islam dan salah satunya adalah FPI. Mungkin dimata mereka FPI dilihat terlalu fulgar melakukan konfrontasi, sehingga dianggap menganggu agenda politik mereka. Jadi konspirasi antara kelompok mafia, liberal, Kristen radikal dan politik. Mereka bersatu untuk menjadikan FPI sebagai musuh bersama.


Berarti mereka mencari momentum yang tepat untuk membubarkan FPI?


Akhirnya mereka mencoba mencari momentum untuk pembubaran FPI. Momentum apa saja yang mereka dapat, apakah momentum peristiwa Depok, dimana ada kontes waria yang dibubarkan warga yang didalamnya juga ada FPI. Bagaimana dengan peristiwa Bekasi, dimana ada patung yang dirubuhkan, walaupun sebetulnya yang merubuhkan patung adalah Walikota Bekasi, bukan FPI atas desakan masyarakat. Tetapi di media massa yang dituduh kan FPI.






Kenapa peristiwa Banyuwangi dianggap momentum, karena memang lebih dahsyat daripada Bekasi, Singkawang dan Depok. Persoalannya ada tiga anggota DPR RI yang katanya sedang melakuan kunjungan kerja. Artinya, kalau melibatkan anggota DPR RI berarti bersingungan dengan lembaga tinggi negara. Ini berarti bisa dikatakan subversib kalau membubarkan acara negara. Meraka lihat ini momentum penting untuk dibenturkan dengan berita FPI telah membubarkan kunjungan kerja anggota DPR RI dan FPI mengusir anggota DPR RI.


Peristiwa Banyuwangi mereka jadikan momentum untuk membubarkan FPI. Cuma mereka kecelek, mereka salah fakta, karena ternyata di Banyuwangi, subhanallah nasrullah. Tepatnya pada 25 April 2010 lalu, DPW FPI Banyuwangi dibekukan karena ada konflik internal diantara mereka yang terkait Pilkada. Kemudian sikap politik dari para pengurus FPI berbeda, yang membuat mereka ada sedikit konflik. Kemudian kita tugaskan Sekjen FPI untuk menyelesaikannya dan akhirnya disepakati supaya tidak ada fihak yang dimenangkan dan dikalahkan, maka dibekukan dulu. Berarti, kalau sudah dibekukan tidak boleh ada pergerakan apapun atas nama FPI. Tahu-tahu mereka mengkaitkannya dengan FPI, kan salah fakta dan mereka kecelek. Pada peristiwa ini kan tidak ada yang memakai seragam FPI. Jadi kesimpulannya, mereka salah fakta. Mereka sudah ramai-ramai ingin membubarkan FPI, ternyata salah fakta.


Begitu Munarman, Ustad Awit dan Ustad Khathath tampil di televisi, dengan debat terbuka dan kita ungkapkan fakta-faktanya, akhirnya mereka malu sendiri. Karena mereka malu, maka mereka lari ke berbagai peristiwa sebelumnya seperti insiden Monas. Sekarang semua film yang ditayangkan Metro TV, RCTI atau televisi swasta lainnya, itu peristiwa yang sudah diadili, sudah divonis dan pelakunya sudah dipenjara, artinya sudah inkracht dan sudah selesai. Tidak ada satu persoalan hukum yang diadili sampai dua kali. Kalau persoalan hukumnya telah selesai, kok televisi mengadili lagi. Pengadilan saja tidak berhak untuk mengadili lagi, apalagi televise. Jadi kesimpulannya, mereka kecelek.


Mengapa selama ini media massa terutama televisi dan koran selalu memojokkan FPI, bagaimana tanggapan Habib?


Kalau media massa memojokkan FPI, memang ada beberapa asumsi. Pertama, kelompok-kelompok yang memusuhi FPI adalah kelompok beruang seperti kelompok mafia, liberal, Kristen radikal dan kelompok politik. Meraka bisa dengan mudah untuk memberi siaran televisi. Jadi ini hanya persoalan duit, siapa yang bisa bayar itu yang mereka beritakan dengan senang hati.


Saya kasih contoh, pada saat Ustad Awit tampil di salah satu televisi dengan menyerahkan salah satu film ceramah Ribka Tjiptaning di Banyuwangi, mereka kita tantang untuk berani setel ini karena isinya soal PKI, ternyata mereka tidak berani. Adapun yang disetel lagi ribut-ributnya. Tetapi ceramah Ribka soal PKI di Banyuwangi selama 20 menit, kok tidak berani mereka setel. Apa karena FPI tidak bayar, kalau disuruh bayar nanti dulu. Tadi itu asumsi pertama, tetapi indikasinya kan kuat siapa punya duit bisa menguasai media massa.


Kedua, jangan lupa, hampir semua stasiun televisi tidak ada yang luput dari protes FPI. Hampir semua televisi pernah didemo oleh FPI. Biasalah, mungkin mereka tersinggung karena pernah didemo FPI. Jadi mereka enggan untuk menyiarkan berita-berita yang menurut mereka dapat mengangkat citra FPI. Jadi sepertinya ada sakit hati dan dendam kepada FPI yang pernah mendemo mereka. FPI tidak peduli kalau mereka salah kita demo. Metro TV, SCTV, RCTI dan Indosiar pernah kita demo, bahkan TVRI pernah kita demo. Televisi mana yang tidak pernah kita demo. FPI tidak peduli mendemo televisi, yang penting kalau salah ya kita protes. FPI tidak peduli apakah beritanya akan dimuat atau tidak dimuat di televisi. Itu asumsi kedua, artinya indikasinya kan ada.


Ketiga, ini yang paling kuat. Sesuai dengan dokumen Rand Corporation, disitu ditulis donasi-donasi AS dan sekutunya memang berupaya dengan segala kekuatan finansialnya untuk membeli media massa. Paling tidak, kalau tidak beli ya mereka kuasai. Itu memang ada dalam Rand Corporation, itu artinya terperinci betul. Adapun yang menarik disitu juga disebutkan, kalau ada perbuatan-perbuatan yang menaikkan citra yang dilakukan kelompok Islam manapun tidak boleh dimuat. Bukan hanya FPI, tetapi kelompok Islam manapun. Sebaliknya, kalau ada perbuatan-perbuatan yang sekiranya dapat menurunkan citra kelompok Islam, maka harus dimuat dan harus diulang-ulang.


Makanya jangan kaget, kita bisa lihat acara di Metro TV dan SCTV, peristiwa penyerangan tempat biliar yang dijadikan ajang judi oleh laskar FPI tahun 2002 atau sudah 8 tahun lalu. Tetapi film itu selalu diulang, kadang-kadang kalau diulang seperti peristiwa Banyuwangi filmnya selalu diulang. Berarti apa yang dilakukan SCTV dan Metro TV serta beberapa televisi lain sesuai dengan dokumen Rand Corporation. Bukan saya mencoba mengkait-kaitkan, tetapi faktanya memang begitu.


Apa isi dokumen Rand Corporation?


Dalam dokumen itu juga disebutkan, kalau kelompok-kelompok Islam yang mereka anggap sebagai musuh, kalau menyebutkan identitas cukup nama saja, tidak perlu disebut titelnya seperti Prof Dr dan sebagainya. Kalau Kyai Haji dan Habib jangan disebut KH dan Habibnya. Kalau Ustad jangan disebut ustadnya, pokoknya disebut namanya saja. Tetapi sebaliknya, kalau kelompok yang mendukung mereka harus disebut dengan lengkap titelnya, seperti Prof, Dr, PhD, MA, MSc dan sebagainya, itu tertulis dalam dokumen Rand Corporation. Jadi dengan demikian, ini memang grand design mereka. Jadi tidak perlu kaget dan ini tidak akan menjadi yang terakhir. Besok pasti mereka akan mencari lagi momentum untuk membubarkan FPI, dan itu akan terus berlangsung sampai mereka berhasil membubarkan FPI. Kita harapkan sekarang gerakan Islam semakin merapatkan barisan dan memperkokoh ukhuwan Islamiyah, karena sebetulnya yang ditarget itu bukan hanya FPI saja tetapi semua gerakan Islam. Mungkin FPI dianggap sebagai pintu gerbangnya untuk dibobol terlebih dahulu.


Apa kerugian yang akan dialami bangsa Indonesia seandainya FPI sampai dibubarkan?


Secara pribadi kalau FPI dibubarkan tidak ada masalah. Kalau hari ini Front Pembela Islam dibubarkan, maka besok akan saya bikin Front Pecinta Islam. Dengan singkatan yang sama, pengurus yang sama, gerakan yang sama dan wajah yang sama pula, kan UU tidak melarang. Jadi saya tidak pernah pusing dengan pembubaran. Nanti kalau Front Pecinta Islam juga dibubarkan, maka akan saya bentuk Front Penyelamat Islam. Jadi mengapa pusing-pusing, saya tidak pernah pusing mengenai pembubaran ini, tidur saya tetap nyenyak.


Jadi saya bicara pribadi, artinya yang ingin saya tekankan, ada FPI atau tidak ada FPI amar makruf nahi mungkar tetap wajib dijalankan. Ada FPI atau tidak ada FPI, perjuangan para kader FPI yang ada dimana saja tetap berjalan. Artinya, saya dan kawan-kawan yang ada di FPI tidak pernah menjadikan FPI sebagai tujuan perjuangan. Kita selalu mengingatkan, FPI cuma kendaraan. Jadi kalau kendaraan ini rusak ditengah jalau atau dibakar orang atau dicuri orang atau kendaraan terbalik dan tidak bisa dipakai lagi, kita ganti kendaraan yang lain. Kenapa susah-susah amat karena FPI bukan tujuan. Tujuan kita hanya mencari ridha Allah, tujuan kita liilai kalimatillah subhanahu wa taala. Jadi bukan tujuan kita mencitrakan FPI, membaguskan FPI, membesarkan FPI. Itu hanya proses perjuangan, tujuannya liilai kalimatillah subhanahu wa taala.


Itu yang secara pribadi saya melihat wacana pembubaran FPI, bahkan saya katakan bukan wacana lagi. Sebab ini sudah merupakan gerakan sistimatis yang dilakukan musuh-musuh Islam untuk membubarkan FPI. Tetapi memang kalau kita bicara secara umum buat masyarakat kasihan. Kalau ormas Islam bukan hanya FPI yang concern terhadap amar makruf nahi mungkar terhadap penegakan keadilan melawan kedholiman. Kalau yang seperti ini sampai dibubarkan, kasihan umat Islam itu sendiri. Artinya kekuatan mereka semakin lemah, kekuatan pembelaan mereka semakin surut. Bahkan kita khawatirkan begitu ada ormas Islam semacam FPI yang dibubarkan, jangan-jangan nanti ada masyarakat yang takut untuk berjuang. Itu yang kita khawatirkan. Artinya mereka nanti akan menjadikan proyek percontohan. Jangan keras-keras, nanti nasibnya akan seperti FPI. Nanti kita jadi takut melawan kedholiman, kemungkaran, mafia, bajingan dan takut melawan okum pejabat yang bejat akhlaknya, ini berbahaya. Jadi kalau ada pembubaran suatu ormas Islam, ini kan melemahkan semangat juang umat Islam Indonesia. Walaupun secara pribadi kita tidak akan kendor, walaupun dibubarkan sepuluh kalipun kita tetap akan berjuang. Tetapi umat yang awam kan tidak begitu fikirannya.


Jadi kalau FPI dibubarkan, berarti akan mengulang sejarah ketika Soekarno meminta Masyumi membubarkan diri atau dibubarkan tahun 1960 lalu?


Kalau kita kembali kepada sejarah Sukarno, ini kan sejarah yang sangat ironis. Tatkala Masyumi dituduh terlibat dalam PRRI, ini kan tuduhan dan firtnah, Masyumi kemudian dibubarkan. Tetapi begitu PKI yang nyata-nyata berkhianat, Sukarno tidak membubarkannya. Ini fakta sejarah, ada apa ? Seharusnya Sukarno bersikap adil. Kalau Masyumi dibubarkan, PKI yang terlibat pemberontakan G30S seharusnya dibubarkan. Ini lebih berbahaya, tetapi nyatanya tidak dibubarkan Sukarno.


Sejak zaman kemerdekaan, terjadi pergulatan apakah itu ideologi, pertempuran fisik antara kelompok Islam dengan sekuler. Jadi kelompok sekuler ini memang selalu ingin menang sendiri. Jadi segala yang jelek dari sekuler mereka maklumi, tetapi apapun yang kelihatannya jelek dari kelompok Islam, kalaupun tidak jelek mereka jelek-jelekkan. Itu akan dijadikan mereka alasan untuk penghancuran.


Sekarang kalau kita bicara soal pembubaran, kita lihat alasannya. Apa alasan mereka ingin membubarkan FPI, karena FPI melakukan sejumlah kekerasan. Saya tidak ingin membela diri. Katakanlah benar FPI melakuan kekerasan, itupun kekerasan harus kita diskusikan dulu. Apa betul itu kekerasan, apa betul itu kekerasan struktural yang dilakukan secara organisatoris atau bagaimana. Itu masih perlu diskusi dan pembuktian dulu, andaikata FPI dituduh keras dan musti dibubarkan. Pertanyaan kita, bagaimana dengan berbagai kekerasan yang dilakukan partai politik. Berbagai pilkada di daerah sejak reformasi hingga sekarang ini selalu diwarnai kekerasan. Ada pembunuhan, pembakaran gedung pemerintana, pembakaran mobil, pembakaran pom bensin, luar biasa. Itu yang tidak pernah dilakukan FPI. FPI tidak pernah bakar gedung pemerintah, FPI tidak pernah membunuh Ketua DPRD, ini kan massa partai.


Kalau FPI dibubarkan, Parpol harus juga dibubarkan?


Jadi kalau massa FPI melakukan kekerasan FPI nya harus dibubarkan, maka logikanya kalau massa partai melakuan kekerasan, maka partainya harus juga dibubarkan. Sekarang massa PDIP, PKB dan Demokrat melakukan kekerasan. Kalau begitu PDIP, PKB dan Demokrat harus dibubarkan. Ini kalau kita memakai logika pembubaran. Jadi tidaklah adil jika ada massa FPI melakukan kekerasan maka FPI dibubarkan. Tetapi kalau massa partai yang melakukan kekerasan, partainya tidak dibubarkan, enak betul ! Memang yang punya negara ini partai ! Kekerasan yang dilakukan massa partai lebih dahsyat, lebih keras bahkan biadab. Masak Ketua DPRD Sumatera Utara sampai dibunuh di dalam Gedung DPRD. Pembakaran gedung kabupaten seperti di Tuban dan pembakaran mobil di Mojokerto. Apa ada aksi FPI semacam itu. Apa ada massa FPI seperti itu. FPI paling-paling memakai pentungan. Adapun yang dirusak cuma kaca biliar dan tidak lebih dari itu. Ini kalau kita bicara fakta. Kalau pemerintah ingin membubarkan FPI, maka PDIP, PKB, Demokrat dan Golkar juga dibubarkan, jadi sama-sama bubar, termasuk negara ini juga bubar.


Selama ini kelompok liberal ingin membenturkan FPI dengan massa Gus Dur dan sekarang PDIP, tetapi usaha mereka selalu gagal?


Kelompok liberal ini tidak mempunyai massa, tidak mempunyai grass-roots. Mereka antek Barat dan hanya mampu membuat LSM-LSM komprador. Mereka dibantu dengan bantuan asing, ini mereka sendiri yang mengakuinya. Kalau kita ingin bicara jujur, FPI ingin dibubarkan karena melangar UU No. 8 Tahun 1985 tentang Keormasan. Sekarang salah satu larangan dalam UU Keormasan adalah menerima bantua luar negeri atau asing. LSM yang dibuat kelompok liberal, semuanya menerima bantuan asing. Bubarkan meraka dulu, FPI sudah siap untuk dibubarkan. Jadi kita bubar-bubaran, mereka ini tidak bercermin. Jadi kalau ada pepatah mengatakan kuman disebarang lautan tampak, gajah di pelupuk mata tak tampak. Kesalahan FPI yang kecil jauh mereka lihat, tetapi kesalahan mereka yang besar dalam diri mereka sendiri, tidak mereka lihat.


Kelompok liberal memang tidak punya massa. Masyarakat mana yang mau jadi antek asing. Serendah-rendahnya pendidikan, pemikiran, status sosial dan ekonomi masyarakat Indonesia, secara umum mereka masih mempunyai ras cinta tanah air, cinta bangsa dan negara. Mereka tidak mau menjual negaranya untuk orang asing. Sehingga kelompok liberal tidak mendapatkan tempat di tengah masyarakat dan mereka tidak mempunyai kekuatan grass-roots. Adapun yang mempunyai kekuatan grass-roots di Indopnesia seperti NU dan Muhammadiyah. Kalau partai politik seperti PDIP yang mengakar ke bawah.


Kelompok liberal melihat FPI sebagai ancaman dan FPI mempunyai kekuatan grass-roots kebawah. Bagaimana cara untuk menghadapi FPI, mereka berusaha untuk menunganggi NU tetapi tidka berhasil. Karena waktu itu Ketua PBNU KH Hasyim Muzadi, beliau dikenal orang baik, cerdas dan tidak bisa ditunggangi oleh Ulil dan kawan-kawan. Karena itu ketika tersiar kabar di beberapa daerah terjadi konflik antara massa FPI dengan NU, KH Hasyim Muzadi langsung klarifikasi. Itu ternyata bukan NU, tetapi massa preman yang dibayar suatu kelompok dan dipakaikan baju NU. Akhirnya kebongkar semua dan mereka cuma ingin mengadu domba.


Dikabarkan ada seorang tokoh yang kirim Banser palsu ke Pengadilan, tetapi ternyata itu preman yang diberi baju Banser. Padahala Banser sendiri tidak tahu menahu. Berbagai cara kotor seperti ini dilakukan kelompok liberal. Karena Gus Dur sudah meninggal dunia dan mereka menunganggi NU sudah tidak ada pintunya, maka sekarang mereka mencoba menunganggi PDIP. Kebetulan ada kasus Banyuwangi PDIP sedang marah, maka masuk Ulil ngipasin PDIP. Kebetulan Ulil pengurus Partai Demokrat. Maka kita sampaikan informasi itu ke PDIP, apa anda mau ditunganggi sama Partai Demokrat dan diadu dengan FPI, sehingga PDIP jadi mawas diri.http://www.eramuslim.com/berita/bincang/habib-rizieq-syihab-ada-empat-kelompok-yang-berkonspirasi-ingin-membubarkan-fpi.htm




Dan berikut adalah Pernyataan Habieb Rizieq soal aksi perusakan :
aksi perusakan 2 http://www.youtube.com/watch?v=NxyX2HXq0OU&feature=related
aksi perusakan 3 http://www.youtube.com/watch?v=TG4Ssf85VTM&feature=related
pembakaran gereja 1 http://www.youtube.com/watch?v=cQRoPZbEs_k&feature=related
pembakaran gereja 2 http://www.youtube.com/watch?v=4dwEvb2MLDw&feature=related